Hanya merk TASO yang sangat unggul, pesan baja ringan merk TASO
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada konsumen, kami hanya menggunakan material-material yang berkualitas tinggi dan Berstandar Nasional (SNI) atau internsional (ISO).
Dalam menentukan jenis material yang akan digunakan kami sangat berhati-hati memberikan penilaian dari berbagi faktor tidak hanya mencari harga yang murah akan tetapi kualitas yang paling utama, salah satu material yang menurut kami memenuhi persyaratan adalah Zincalume yang diproduksi oleh PT. BLUESCOPE STEEL INDONESIA yaitu dengan salah satu alasan karena bluescope merupakan salah satu pioner dalam produksi baja ringan dengan produknya yang sangat terkenal yaitu Zincalume dan sudah barang tentu berstandar Nasional yaitu:
1.
Baja Ringan merk TASO.
BluesScope Steel telah memperkenalkan Zincalume ke pasar domestik Australia pada tahun 1976.
Sebelum itu telah diperkenalkan atap komersial (bahan galvanis) tetapi pada umumnya memiliki ketahanan yang kurang jika dibandingkan dengan usia bangunan. Seringkali lebih cepat rusak sehingga harus dilakukan penggantian rangka atap baja ringan baru karena itu membutuhkan biaya pemeliharaan yang mahal, faktor ekonomi juga harus dipertimbangkan dalam mendirikan bangunan
Zincalume adalah nama merk dagang dari produk baja ringan jenis Galvalume yang dikeluarkan oleh BLUESCOPE STEEL yang mempunyai komposisi bahan dasar Zinc 43,5%, Alluminium 55% dan 1,5 % yang berfungsi sebagai zat anti karat Jenis ini menggunakan baja ringan G550.
G550 adalah standar awal penggunaan material baja ringan ini dapat diartikan secara teknis daya tahan titik leleh minimum (diakibatkan oleh gaya tarik) adalah 550 MPa (MegaPascal atau KNm) dan tegangan maksimum 550 MPa. Acuan standar awal adalah teknologi yang pertama kali digunakan dan diadopsi dari negara-negara yang sudah maju.
Akan tetapi dalam dalam kesehariannya banyak orang yang salah menafsirkan bahwa Zincalume adalah jenis material baja ringan.
Jika anda mendapat informasi banyak konstruski atap baja ringan yang runtuh hal itu disebabkan kesalahan konstruksi baik pemasangan ataupun jenis material yang digunakan tidak sesuai dengan beban yang akan di tanggung oleh rangka atap tersebut.
